Hai..hai..
Kali ini saya ingin menulis tentang momen-momen yang tidak terlupakan saat pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Penerimaan CPNS di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dilaksanakan pada tanggal 14 - 18 Februari 2020 kemarin.
Tes SKD ini dilaksanakan di Gedung Diklat Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, saya bertugas sebagai panitia pemberian PIN peserta.
Oke, langsung saja, berikut The Most Memorable Moment versi saya selama pelaksanaan tes SKD kemarin.
Badugul adalah kata dalam Bahasa Banjar untuk kata "menonjol" dalam Bahasa Indonesia. Momen ini terjadi di pos penitipan barang, di mana panitia daerah yang bertugas di pos tersebut keceplosan ngomong dua bahasa dalam satu kalimat, lengkap dengan logat daerah Hulu Sungainya. Suasana di post penitipan barang yang awalnya serius berubah jadi penuh tawa karena masalah "bilingual" ini, hihihi.
Awalnya, peserta yang berada di pos penitipan barang diminta menitipkan semua barang yang dibawanya. Yang boleh dibawa masuk ke ruang tes hanyalah kartu peserta dan KTP. Saat panitia yang dimaksud melihat ada yang menonjol di saku peserta, maka otomatis beliau menanyakan apa itu.
Namun pertanyaan yang seharusnya diucapkan full dalam bahasa Indonesia "Apa itu yang menonjol?" atau full dalam bahasa banjar "Napa tuh nang badugul?" terucapkan ke dalam campuran bahasa Indonesia dan bahasa Banjar (plus logat) menjadi "Apa itu yang badugul?", wkwkwk.
Momen ini terasa sangat lucu sekali waktu itu. Dan kalau para panitia sedang beristirahat menunggu jam pergantian sesi, pasti ada yang nyeletuk "Apa itu yang badugul?" dan tawa pun kembali meledak mengingat momen lucu tersebut, hihihi.
Momen ini masih terjadi di post penitipan barang. Setelah post penitipan barang, para peserta akan melewati post pemeriksaan metal detector yang mengakibatkan para para peserta diminta untuk melepas dan menitipkan benda-benda logam yang mungkin masih mereka pakai seperti anting, kalung, gelang, arloji, ikat pinggang dsb.
Nah lucunya, di saat panitia lain hanya mengatakan, "Kalau ada benda logam tolong dilepas!" atau "Tolong gelang dilepas, arloji dilepas", ada panitia yang mengatakan "Tolong semuanya dilepas!", wkwkwkwk. Ngeri banget ya panitia yang ini, LOL!!!!
Sebenarnya kita paham sih ya apa maksudnya "Tolong semuanya dilepas!" itu. Tapi ada saja panitia lain yang usil membahas hal tersebut, hihihi.
Waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 12.00 wita kurang beberapa menit. Suasana sudah tenang karena itu adalah waktu untuk sesi ketiga dan peserta tes untuk sesi tersebut sudah mulai memasuki ruang tes.
Namun, tiba-tiba terjadi keributan di pos registrasi. Ada peserta yang baru datang. Bagaikan terbang, salah satu panitia dari meja registrasi berlari membawa kartu peserta untuk discan barcodenya agar bisa mendapatkan pin.
Para panitia di pos pin pun panik, karena menurut jadwal, pemberian pin seharusnya sudah tertutup otomatis 5 menit sebelum waktu tes dimulai. Salah satu panitia pin pun berlari kencang menyambut tongkat kartu estafet tersebut dari panitia registrasi.
Panitia pin yang ada di meja registrasi dengan sigap menembak barcode yang ada di kartu tersebut dengan harapan peserta tersebut masih sempat diberikan pin. Sialnya, alat penyorot barcodenya tidak bereaksi. Belum menyerah, panitia pin pun mengetik manual nomor peserta yang panjang itu dan menekan tombol buat pin. Hasilnya tetap nihil. Aplikasi pemberian pin sudah terkunci.
Dengan muka loyo, panitia berusaha menghibur peserta yang juga tergopoh-gopoh lari menyusul kartu pesertanya yang sudah lebih dulu dibawa terbang panitia.
"Maafkan kami ya Dik. Adik tidak bisa lagi mengikuti ujian karena terlambat registrasi pin.".
"Iya Pak, tidak apa-apa Pak", kata si peserta.
"Adik dari mana? Jauh kah tempat tinggalnya?"
"Saya dari daerah xxx, Pak."
"Oh jauh ya. Kamu tidak datang lebih awal ya."
"Iya, Pak."
Dan tiba-tiba ada panitia lain yang nyeletuk,
"Nama kamu siapa? Kita cek dulu yuk, siapa tahu kamu salah lihat jadwal"
"Iya, Bu. Nama saya yyy, Bu."
"Dijadwal, peserta dengan nama yyy ikut tes di sesi IV."
"Iya, Bu. Saya memang ikut sesi IV, Bu.
Doeeeenggggggggg, semua panitia langsung tertawa. Saking semangatnya memberikan kesempatan kepada peserta untuk bisa mengikuti tes, panitia dari pos registrasi langsung panik ketika melihat ada peserta yang datang di waktu injury time tanpa sempat bertanya lagi ini peserta sebenarnya ikut sesi berapa. Sayang sekali tidak ada yang mengabadikan momen tersebut di video, wkwkwkwk.
Sampai sekarang, saya masih tertawa sendiri mengingat momen-momen di atas. Selalu ada kejadian lucu yang nyelip diantara seriusnya pelaksanaan seleksi CPNS.
At last, semoga proses seleksi penerimaan CPNS di Kabupaten Hulu Sungai Utara nanti berjalan lancar sampai seluruh prosesnya selesai. Semangat untuk para panitia dan peserta pejuang NIP!!!
Kali ini saya ingin menulis tentang momen-momen yang tidak terlupakan saat pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Penerimaan CPNS di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dilaksanakan pada tanggal 14 - 18 Februari 2020 kemarin.
Tes SKD ini dilaksanakan di Gedung Diklat Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, saya bertugas sebagai panitia pemberian PIN peserta.
Oke, langsung saja, berikut The Most Memorable Moment versi saya selama pelaksanaan tes SKD kemarin.
1. Apa itu yang badugul?
Awalnya, peserta yang berada di pos penitipan barang diminta menitipkan semua barang yang dibawanya. Yang boleh dibawa masuk ke ruang tes hanyalah kartu peserta dan KTP. Saat panitia yang dimaksud melihat ada yang menonjol di saku peserta, maka otomatis beliau menanyakan apa itu.
Namun pertanyaan yang seharusnya diucapkan full dalam bahasa Indonesia "Apa itu yang menonjol?" atau full dalam bahasa banjar "Napa tuh nang badugul?" terucapkan ke dalam campuran bahasa Indonesia dan bahasa Banjar (plus logat) menjadi "Apa itu yang badugul?", wkwkwk.
Momen ini terasa sangat lucu sekali waktu itu. Dan kalau para panitia sedang beristirahat menunggu jam pergantian sesi, pasti ada yang nyeletuk "Apa itu yang badugul?" dan tawa pun kembali meledak mengingat momen lucu tersebut, hihihi.
2. Tolong semuanya dilepas!
Nah lucunya, di saat panitia lain hanya mengatakan, "Kalau ada benda logam tolong dilepas!" atau "Tolong gelang dilepas, arloji dilepas", ada panitia yang mengatakan "Tolong semuanya dilepas!", wkwkwkwk. Ngeri banget ya panitia yang ini, LOL!!!!
Sebenarnya kita paham sih ya apa maksudnya "Tolong semuanya dilepas!" itu. Tapi ada saja panitia lain yang usil membahas hal tersebut, hihihi.
3. Nonton bareng live skor para peserta tes
Jadi waktu itu adalah waktu tes sesi terakhir. Sebagian panitia sudah menyelesaikan tugasnya dan bisa meninggalkan pos-nya untuk menonton monitor yang menampilkan hasil live skor para peserta tes.
Di depan monitor itu juga ada keluarga dari para peserta. Maka terjadilah percakapan seru selama nonton bareng antara panitia dan keluarga peserta
Panitia 1: "Eh itu si anu peringkatnya naik."
Panitia 2: "Yah si itu jadi malah turun peringkatnya"
Keluarga peserta (Ibu-ibu): "Memang bagaimana cara kerjanya ini, Bu?
Panitia 1(nyerocos): "Ibu tinggal lihat nama anak ibu di layar. Layar ini menampilkan nilai dan peringkat anak ibu sampai saat ini. Siapa Bu namanya?
Keluarga peserta (Ibu-ibu): Itu yang namanya xxx.
Panitia 1: "Oh yang xxx. Ibu tak perlu khawatir. Sini duduk saja di kursi ini. Ibu banyak-banyak berdzikir. Insya Allah anak ibu lulus aja passing grade-nya. Tuh coba lihat peringkatnya naik, Bu. Selamat Bu. Sini Bu duduk sini."
Keluarga peserta (ibu-ibu): "Anu, xxx itu bukan anak saya, tapi suami."
Wkwkwkwkwkwk...ngakak banget saya kalau ingat adegan ini. Untung si Panitia 1 ini orangnya super supel dan super pede. Dia langsung bermanuver, tidak peduli dengan kami-kami yang ngakak melihat sifat sotoynya. Dia langsung bilang "Oh suami ibu ya? Sini Bu duduk sini. Lihat itu nilai suami ibu naik lagi. Kekuatan doa seorang istri memang hebat Bu."
Mbuahahahahahahahahaha XD XD XD XD
4. Panitia kena prank diwaktu injury time.
Namun, tiba-tiba terjadi keributan di pos registrasi. Ada peserta yang baru datang. Bagaikan terbang, salah satu panitia dari meja registrasi berlari membawa kartu peserta untuk discan barcodenya agar bisa mendapatkan pin.
Para panitia di pos pin pun panik, karena menurut jadwal, pemberian pin seharusnya sudah tertutup otomatis 5 menit sebelum waktu tes dimulai. Salah satu panitia pin pun berlari kencang menyambut tongkat kartu estafet tersebut dari panitia registrasi.
Panitia pin yang ada di meja registrasi dengan sigap menembak barcode yang ada di kartu tersebut dengan harapan peserta tersebut masih sempat diberikan pin. Sialnya, alat penyorot barcodenya tidak bereaksi. Belum menyerah, panitia pin pun mengetik manual nomor peserta yang panjang itu dan menekan tombol buat pin. Hasilnya tetap nihil. Aplikasi pemberian pin sudah terkunci.
Dengan muka loyo, panitia berusaha menghibur peserta yang juga tergopoh-gopoh lari menyusul kartu pesertanya yang sudah lebih dulu dibawa terbang panitia.
"Maafkan kami ya Dik. Adik tidak bisa lagi mengikuti ujian karena terlambat registrasi pin.".
"Iya Pak, tidak apa-apa Pak", kata si peserta.
"Adik dari mana? Jauh kah tempat tinggalnya?"
"Saya dari daerah xxx, Pak."
"Oh jauh ya. Kamu tidak datang lebih awal ya."
"Iya, Pak."
Dan tiba-tiba ada panitia lain yang nyeletuk,
"Nama kamu siapa? Kita cek dulu yuk, siapa tahu kamu salah lihat jadwal"
"Iya, Bu. Nama saya yyy, Bu."
"Dijadwal, peserta dengan nama yyy ikut tes di sesi IV."
"Iya, Bu. Saya memang ikut sesi IV, Bu.
Doeeeenggggggggg, semua panitia langsung tertawa. Saking semangatnya memberikan kesempatan kepada peserta untuk bisa mengikuti tes, panitia dari pos registrasi langsung panik ketika melihat ada peserta yang datang di waktu injury time tanpa sempat bertanya lagi ini peserta sebenarnya ikut sesi berapa. Sayang sekali tidak ada yang mengabadikan momen tersebut di video, wkwkwkwk.
Sampai sekarang, saya masih tertawa sendiri mengingat momen-momen di atas. Selalu ada kejadian lucu yang nyelip diantara seriusnya pelaksanaan seleksi CPNS.
At last, semoga proses seleksi penerimaan CPNS di Kabupaten Hulu Sungai Utara nanti berjalan lancar sampai seluruh prosesnya selesai. Semangat untuk para panitia dan peserta pejuang NIP!!!