Bismillahirrahmanirrahim...
Berawal dari semangat wirausaha yang meletup tiba-tiba setelah berhasil menjual beberapa buku koleksi pribadi saya, saya tiba-tiba kepingin menghasilkan uang dari hobi saya yang satunya, yaitu berkebun.
Pasalnya, tempat lain lain yang sering membuat saya kalap berbelanja selain toko buku adalah toko tanaman. Haduh ngiler banget deh pokoknya kalau melihat tanaman-tanaman itu berjejer indah. Jadi kepingin beli semuanya.
Namun, meskipun saya suka menanam ini itu di kebun kecil di depan rumah kami, tapi saya bukanlah seorang profesional. Saya penasaran sekali, bagaimana cara yang benar dalam menanam tumbuh-tumbuhan. Bagaimana supaya hasilnya jadi menarik seperti punya para penjual tanaman itu. Syukur-syukur saya nantinya bisa mengikuti jejak mereka.
Pertama-tama saya bertanya kepada Om Google. Dari sana, saya tahu kalau media tanam adalah hal penting yang harus disiapkan betul-betul sebelum melakukan penanaman. Saya pun mulai mencari-cari toko yang menjual media tanam secara online. Tapi karena ongkos kirimnya mahal, saya pun mengurungkan niat.
Sebetulnya, ada beberapa toko pertanian dan toko tanaman di Amuntai. Tapi takut salah beli media tanam, hihihi. Akhirnya saya bertanya kepada teman saya yang seorang penyuluh pertanian. Lewat beliau saya mendapat informasi toko mana yang menjual media tanam seperti yang saya inginkan.
Terus, saya juga dapat penyuluhan gratis tentang media tanam dari beliau. Ternyata kalau mau lebih bagus lagi, media tanam siap pakai itu dicampur dengan tanah top soil dengan perbandingan 1:1. Sebelumnya, pot atau polibag dilapisi dulu dengan pecahan bata atau genteng.
Sayangnya, toko yang menjual top soil ini hanya melayani pembelian dalam jumlah banyak, minimal 1 truck, wkwkwk. Tanpa pikir panjang, saya pun menyetujui untuk membeli 1 truck tanah sop soil tersebut.
Dan termyata, tanah 1 truck itu banyak juga yak, *kenakeplak*. Tetangga-tetangga saya langsung kepo tanah sebanyak itu mau diapain, hihihi.
Kakak saya lain lagi. Dia langsung kalap melihat tanah sebanyak itu dan langsung membeli tanaman ini itu. Oaalaah, itu tanah buat modal malah dipakai buat pribadi, wkwkwkwk.
Tapi tak apalah. Semoga rencana saya untuk menjual tanaman benar-benar terlaksana. Aamiin.
Berawal dari semangat wirausaha yang meletup tiba-tiba setelah berhasil menjual beberapa buku koleksi pribadi saya, saya tiba-tiba kepingin menghasilkan uang dari hobi saya yang satunya, yaitu berkebun.
Pasalnya, tempat lain lain yang sering membuat saya kalap berbelanja selain toko buku adalah toko tanaman. Haduh ngiler banget deh pokoknya kalau melihat tanaman-tanaman itu berjejer indah. Jadi kepingin beli semuanya.
Namun, meskipun saya suka menanam ini itu di kebun kecil di depan rumah kami, tapi saya bukanlah seorang profesional. Saya penasaran sekali, bagaimana cara yang benar dalam menanam tumbuh-tumbuhan. Bagaimana supaya hasilnya jadi menarik seperti punya para penjual tanaman itu. Syukur-syukur saya nantinya bisa mengikuti jejak mereka.
Pertama-tama saya bertanya kepada Om Google. Dari sana, saya tahu kalau media tanam adalah hal penting yang harus disiapkan betul-betul sebelum melakukan penanaman. Saya pun mulai mencari-cari toko yang menjual media tanam secara online. Tapi karena ongkos kirimnya mahal, saya pun mengurungkan niat.
Sebetulnya, ada beberapa toko pertanian dan toko tanaman di Amuntai. Tapi takut salah beli media tanam, hihihi. Akhirnya saya bertanya kepada teman saya yang seorang penyuluh pertanian. Lewat beliau saya mendapat informasi toko mana yang menjual media tanam seperti yang saya inginkan.
Terus, saya juga dapat penyuluhan gratis tentang media tanam dari beliau. Ternyata kalau mau lebih bagus lagi, media tanam siap pakai itu dicampur dengan tanah top soil dengan perbandingan 1:1. Sebelumnya, pot atau polibag dilapisi dulu dengan pecahan bata atau genteng.
Sayangnya, toko yang menjual top soil ini hanya melayani pembelian dalam jumlah banyak, minimal 1 truck, wkwkwk. Tanpa pikir panjang, saya pun menyetujui untuk membeli 1 truck tanah sop soil tersebut.
Dan termyata, tanah 1 truck itu banyak juga yak, *kenakeplak*. Tetangga-tetangga saya langsung kepo tanah sebanyak itu mau diapain, hihihi.
Kakak saya lain lagi. Dia langsung kalap melihat tanah sebanyak itu dan langsung membeli tanaman ini itu. Oaalaah, itu tanah buat modal malah dipakai buat pribadi, wkwkwkwk.
Tapi tak apalah. Semoga rencana saya untuk menjual tanaman benar-benar terlaksana. Aamiin.