Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum teman-teman...
FYI, ini beauty review pertama saya, *tepok-tepok punggung sendiri*. Sebelumnya, saya tidak pernah kepikiran untuk membuat beauty review. Alasannya adalah karena saya ini orangnya tomboi. Saya baru serius memakai make-up setelah menikah. Sebelum-sebelumnya, saya pasrah saja dengan penampilan saya sebagaimana adanya, hahhah.
Terus itu juga lah yang menjadi alasan kenapa saya memilih produk bedak sebagai beauty review pertama saya. Yaaah, bedaklah yang selalu ada menemani saya sejak saya tak bisa make-up-an sampai sekarang. Dulu mah saya pakai bedak doang sudah berasa cantik kayak Miss Universe, ahaha, *dikeplak bareng*.
Oke langsung saja, di beauty review perdana saya ini, saya ingin mereview bedak Wardah Everyday Luminous Two Way Cake. Bedak ini mungkin bukan barang baru lagi yak. Tapi tetap saya review deh, buat kenang-kenangan, hihihi.
Orang yang berjasa mengenalkan saya dengan bedak ini adalah Mbak yang jualan kosmetik di lantai dua Pasar Amuntai. Apa nama toko kosmetiknya saya lupa, *kenakeplak*. Yang pasti, tokonya cukup besar dibandingkan toko kosmetik di sekitarnya. Terus juga berada di antara toko-toko yang jualan tas.
Waktu itu, sekitar bulan Januari 2019, saya baru saja ikut private make-up. Rencana saya ingin membeli make-up sesuai arahan guru private. Kalau tidak salah ingat mungkin ada sekitar 5 produk atau lebih yang harus saya beli. Eh ternyata kata Mbak yang jual kosmetik, buat apa memakai make-up berlapis-lapis kayak gitu. Kata beliau saya cukup memakai cushion sama bedak saja. Apa cushion-nya nanti akan saya review di post selanjutnya. Sedangkan bedaknya tentu saja adalah Wardah Everyday Luminous Two Way Cake yang untuk selanjutnya kita panggil Wardah Luminous saja, hehehe.
Terus masih menjadi misteri bagi saya kenapa Mbak-nya menawarkan Wardah Luminous versi refill. Mungkin beliau melihat tampang saya yang sudah mau pingsan gara-gara mendengar harga cushion, wkwkwk.
Kemudian, waktu beliau mengambilkan Wardah Luminous ini, dengan polosnya saya bilang kalau warna shade saya adalah Natural, bukan Ivory seperti yang beliau ambilkan. Eh ternyata saya salah lagi. Tanpa ba bi bu, si Mbak mengoleskan cushion (dengan shade Natural Beige) + Wardah Luminous Ivory ke tangan saya. "Nah", kata beliau. "Pas kan sama warna kulitmu?"
Doeengggg, setelah itu saya speechless. Kombinasinya memang pas dengan warna kulit saya yang kuning-kuning gelap, *apa sih*. Apalah saya ini, yang sok tau soal shade padahal level saya di dunia beauty baru cuma sebatas remah-remah roti, *ngesot ke pojokan*.
Oke, sekian curhatnya. Kita kembali ke review Wardah Luminous. Check this out yaaa.
Detail Produk
Nama: Wardah Everyday Luminous Two Way CakeVarian: Refill
Shade: 03. Ivory
Netto: 12 g
Harga: Rp27.000,-
Diproduksi oleh: PT Paragon Technology and Innovation Industri Road IV Blok AG No. 4 Jatake Industrial Area Tangerang - Indonesia
Klaim, Cara Pakai, Komposisi
Kemasan
Saya tidak tau pasti apa warna kemasan Wardah Luminous ini. Mungkin hijau rada kebiruan gitu yak.Begitu kotaknya dibuka, di dalamnya ada tempat bedak versi refill yang bulat dengan ukuran yang travel friendly kalau menurut saya. Di dalamnya tempat bedaknya ada spons dan juga plastik pembatas (atau apa yak namanya itu?) .
Karena ini versi refill, yang seharusnya diletakkan di wadah yang seharusnya, maka kesannya tentu saja rapuh. Tapi saya bandel sih, haha. Dengan alasan travel friendly (padahal plus kepingin hemat juga), saya memakai refill ini sebegitulah adanya. Pernah pecah sih sekali, tapi selain itu oke-oke saja asal kita hati-hati menjaganya, *uhuk*.
My Impression
Kesan pertama saya setelah mengaplikasikan Wardah Luminous ini adalah "Wow, saya jadi seperti memakai bedak", *kesan apa itu Ra*, *diguyur pake aer*.Tapi serius loh, entah apa istilahnya di dunia beauty, ketika saya memakai bedak ini dalam sekali tepok, saya merasa seperti....yaaah....memakai bedak. Mungkin bisa dikatakan juga dengan kalimat "bedaknya terasa". Karena saya pernah memakai bedak yang tak berasa sama sekali, bukan dalam artian bedaknya ringan, tapi lebih ke arah tak ada efeknya.
Nah, IMO, Wardah Luminous ini ada efeknya. Selain itu, bedaknya juga mudah diratakan. Tapi ini kemungkinan karena efek serum dan cushion yang saya pakai sebelumnya. Kombinasi ketiga produk ini menuai komen positif dari rekan kerja di kantor. Yeah, Wardah Luminous berhasil melaksanakan tugasnya sebagai pelapis paling luar.
Kemudian soal menyerap bebas kilap sesuai klaimnya, lumayan lah. Soalnya di wajah saya, terutama di daerah pipi, si minyak masih nyelip mau tampil. Tapi kalau menyerap minyak, mungkin iya ya. Coz, ketika saya touch up, si minyak yang nyelip tadi langsung bablas.
Kesimpulan
Foto di atas adalah foto dua Wardah Luminous terakhir yang saya beli. Yang satunya sudah habis saya pakai. Dengan ini, saya sudah memakai empat refill Wardah Luminous Ivory sejak perkenalan pertama kami di atas.
Apakah saya akan repurchase lagi setelah Wardah Luminous keempat ini habis? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Soalnya baru saja terkena racun dari produk lain. Seandainya saja saya tidak terkena racun itu, saya pasti akan membeli Wardah Luminous ini lagi dan lagi karena saya adalah tipe yang setia, *uhuk*. Butuh racun yang sangat kuat untuk bisa membuat saya beralih dari satu produk ke produk lainnya.
Plusnya kalau menurut saya:
(+) 80% sesuai klaim
(+) Lebih hemat
(+) Travel friendly
(+) Wajah tidak kusam karena efek memakai bedaknya terlihat
Minusnya kalau menurut saya:
(-) Perlu ekstra hati-hati menjaganya kalau masih kekeuh kepingin pakai kemasan refill.
(-) Bedaknya tahan lama, tapi efek bebas kilapnya kurang bisa bertahan menghadapi serangan minyak dari wajah saya XD
(-) Somehow, kadang saya merasa bedak ini terlalu tebal padahal cuma menepok-nepok sedikit.
***
Okeh, sekian beauty review perdana saya. Mohon maaf kalau masih banyak kekurangan dan masih ketauan banget katronya, *menunduk malu*.
See you on my next post yaaaa. Daa daah \^_^/
See you on my next post yaaaa. Daa daah \^_^/
0 komentar:
Posting Komentar