Pada tanggal 4 – 6 Juni 2009, mahasiswa angkatan 2008 dari tiga program studi Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat, melaksanakan praktikum mata kuliah Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah. Ketiga program studi tersebut adalah program studi matematika, fisika dan ilmu komputer. Praktikum yang dilaksanakan di daerah Negara dan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini memiliki rangkaian kegiatan yang padat. Dimulai dari tahap pengumpulan data berdasarkan modul praktikum, tugas pengambilan data tambahan dari dosen pembimbing, serta pengambilan data lainnya yang dianggap perlu berdasarkan program studi masing-masing sampai acara puncak yaitu debat antar program studi.
Negara mempunyai dua kawasan lahan basah yang menjadi tujuan observasi, yaitu sungai dataran rendahnya dan rawa bangkau. Sedangkan untuk Loksado adalah daerah sungai dataran tingginya. Berdasarkan modul praktikum, kami diminta untuk membuat catatan singkat mengenai rona alam, membuat dokumentasi data visual dan mencatat ordinatnya, catatan kuantitatif kebutuhan dasar masyarakat sekitar serta catatan kuantitatif aktivitas kehidupan masyarakat. Tugas pengambilan data tambahannya adalah berupa menentukan debit air dan energi potensial air terjun serta observasi bebas tentang apa yang bisa diberikan program studi masing-masing kepada kawasan-kawasan lahan basah tersebut.
Dalam debat antar program studi, ilmu komputer mengangkat topik mengenai pengenalan kawasan lahan basah tersebut kepada dunia lewat media internet. Pengangkatan topik ini berdasarkan beberapa data yang kami ambil dari hasil observasi kami. Beberapa data tersebut diantaranya adalah di rawa Bangkau banyak terdapat eceng gondok, adanya kotoran kerbau, lahan yang luas, pekerjaan penduduk yang monoton, serta beberapa data tambahan seperti keindahan alam di rawa, keanekaragaman dan keindahan alam di Loksado, serta keunikan kerbau yang bisa menyelam dan berenang di rawa Bangkau.

Gambar 1. Keindahan rawa Bangkau
Gambar 2. Kerbau rawa
Gambar 3. Salah satu kegiatan pengambilan data

Gambar 4. Salah satu flora yang ada di Loksado

Gambar 5. Fauna yang ada di Loksado
Eceng gondok dapat dimanfaatkan lebih jauh, diantaranya adalah diolah menjadi barang kesenian sehingga penduduk punya pekerjaan tambahan. Lahan yang luas bisa dimanfaatkan lebih jauh untuk pertanian, perikanan. Kotoran kerbau bisa dijadikan pupuk dan biogas. Keindahan alam dan tingkah laku kerbaunya bisa dimanfaatkan untuk pariwisata.
Tentu saja peningkatan-peningkatan potensi lahan basah seperti yang disebutkan di atas hanya ditinjau secara makro saja. Untuk mengelolanya lebih jauh tidak cukup hanya dengan datang sekali. Pengambilan data juga harus difokuskan untuk satu tujuan agar alat dan bahan yang diperlukan bisa disiapkan serta data – data yang benar-benar dibutuhkan untuk tujuan tersebut didapat secara lengkap.
Pengenalan lahan basah di Negara dan Loksado kepada dunia lewat internet bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, terutama masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya dan masyarakat sekitar lahan basah tersebut pada khusunya bahwa kita banyak mempunyai lahan basah yang penuh potensi. Tentu saja potensi tersebut harus dikelola dengan kerjasama berbagai pihak agar daya dukung lingkungan tidak menurun. Sehingga kita dapat memaksimalkan potensinya sekaligus meningkatkan daya dukung lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar